Rabu, 15 Juni 2011

TURUNAN & INETGRAL

[ t u r u n a n ] : axn = n a.x n-1

[ i n t e g r a l ] : Fxn = xn+1
                                        n + 1
GERAK LURUS

POSISI – X (m)
KECEPATAN – v (m/s )
PERCEPATAN – a (m/s2)

Nb : Jika dari POSISI ke KECEPATAN disebut sebagai TURUNAN PERTAMA jika dari POSISI ke PERCEPATAN disebut TURUNAN KEDUA. Begitu pun sebaliknya dengan INTEGRAL...

KECEPATAN
1. Kecepatan Rata-rata
Kec. rata-rata (v rata-rata) merupakan hasil bagi perpindahan dengan selang waktu
Vrata-rata =    r = r2 – r1
                    t    t2 – t1
dengan r2, adalah posisi pada saat t = t2 dan r1 adalah posisi pada saat t = t1
Jika   r =   xi +  yj , maka v rata-rata =   xi +   yj
                                                          t
       v =   vrata-ratax i +  v rata-ratay j

2. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata untuk selang waktu   t mendekati 0.
|v|  = Övx2 + vy2
NB : turunan 1 dari posisi

PERCEPATAN
1. Percepatan Rata-rata
Percepatan rata-rata ( rata-rata ) adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu
a rata-rata =  v = V2 –V1
                  t   t2 – t1

2. Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat ( a ) adalah percepatan untuk selang waktu mendekti 0.
|a|  = Övx2 + vy2
NB : turunan 2 dari posisi

Jadi untuk Kecepatan atau Percepatan RATA-RATA tidak di turunkan hanya Kecepatan atau Percepatan SESAAT saja.





okey,guys itu sedikit pembahasan tentang TURUNAN & INTEGRAL semoga dapat bermanfaat ya bagi kita semua, tapi jangan cuma CTRL+C terus CTRL+V Tapi kudu harus wajib di pelajari di pahami ... !


FISIKA ?
easy going aja lagi 

 FISIKA 



follow : @marimaraw


Selasa, 07 Juni 2011

KINEMATIKA GERAK LURUS

GERAK LURUS
                GLB                                       GLBB 
[ Gerak Lurus Beraturan ]  [ Gerak Lurus Berubah Beraturan]

A. GLB [ Gerak Lurus Beraturan ] gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu tetap .

A.1 Ciri-ciri GLB 
1.Lintasannya berupa garis lurus
2.
2.Kecepatannya selalu tetap ( tidak berubah )
3.
3.Tidak ada percepatan ( percepatan = 0 )
4.
Mene      Menempuh Jarak yang sama pada selang waktu yang sama

A.2 Rumus GLB

S = v x t
Keterangan :
                 S = Jarak ( m )
                 v = Kecepatan ( m/s )
                 t = waktu ( sekon )

A.3 Grafik GLB
Grafik kecepatan ( v ) terhadap waktu ( t ) 
Grafik jarak ( s ) terhadap waktu ( t )

B. GLBB [ Gerak Lurus Berubah Beraturan ]gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya selalu berubah secara beraturan, serta mempunyai percepatan tetap.

B.1 Ciri-ciri GLBB
1.Lintasannya berupa garis lurus
2.
2.Kecepatannya berubah ( v berubah-ubah )
3.
3.Mempunyai perepatan ( a )
4.Percepatan dapat bernilai positif ( + ) atau negatif ( - )

B.2 Rumus GLBB
Rumus1 --> a = Vt – Vo
                      t
Rumus2 --> s = Vo . t + 1 a . t2
                             2 
Rumus3 --> Vt = Vo + a. t
 
Rumus 4 --> Vt2(kuadrat) = Vo2(kuadrat) + 2 . a . s 

B.3 Grafik GLBB
Grafik kecepatan ( v ) terhadap waktu ( t ) 

Grafik jarak (s) terhadap waktu (t)
atau


okey,guys itu sedikit pembahasan tentang KINEMATIKA GERAK LURUS semoga dapat bermanfaat ya bagi kita semua, tapi jangan cuma CTRL+C terus CTRL+V Tapi kudu harus wajib di pelajari di pahami ... !

"gak ada kata gak bisa yang ada kata gak mau"


I  FISIKA 
and you ?

follow : @marimaraw

Dariku untuk mu Ibuku

Oleh :  Maria Ulfah 


Hari ini tampaknya kota Bandung akan terus dibasahi oleh hujan yang sangat lebat, bagaimana tidak dari sejak subuh tadi matahari hanya menyorot dengan selintas lalu turun hujan yang sangat lebat. Enaknya menjadi orang kaya memiliki rumah bagus, tidak repot dikala hujan dating, berbeda sekali dengan kondisi anak yang berusia sekitar 10tahun, sebut saja Ratu. Seorang gadis yang tinggal hanya bersama Ibunya, Ayahnya meninggal pada saat dia masih berumur 6bulan tak sempat jumpa Ratu dengan sang Ayah. Nama Ratu itu pemberian dari Ibunya, karena Ibunya sangat berharap jika Ratu besar nanti dia bisa menjadi seorang yang sukses layaknya seorang Ratu di sebuah kerajaan.
Namun keinginan hanyalah impian, Ratu tidak bisa melanjutkan sekolahnya dikarenaka biaya yang cukup tinggi sehingga sang Ibu tidak sanggup lagi untuk membiayai sekolah Ratu, Ibunya hanyalah seorang penjual gorengan keliling yang tak pasti penghasilan setiap harinya berapa.  Ratu tidak bisa merasakan masa-masa kebahagiaan seperti anak-anak yang lainnya, Ratu harus membantu berjualan dengan Ibunya kadangkala dialah yang menitipkan jualan Ibunya ke sekolah.
“Bu, hari ini saya titip lagi ya gorengannya” sahut Ratu sembari menaruh gorengan di atas meja.
“Iya Ratu, taro aja di atas Meja…” kata Ibu Kantin sembari membuka dompetnya “Ratu, ini uang gorengan yang kemarin. Gorengan yang kemarin sisanya 4 tapi gorengannya Ibu bawa ke rumah dan kebetulan ada yang membeli, dan habis terjual” kata Ibu Kantin sembari tersenyum.
Dengan perasaan senang Ratu pun ikut tersenyum, “Alhamdulillah ya,Bu. Dagangan Ibu laku. Semoga dagangan Ibu yang hari ini juga habis terjual ya” kata Ratu dengan nada bahagia.
Ibu Kantin pun menjawabnya dengan senyuman lalu membereskan semua dagangannya. ”Kamu kenapa atuh gak ngelanjutin sekolahnya ?” tanya Ibu Kantin sembari membersihkan meja.
Ratu menggelengkan kepala. ”Ratu ingin membantu Ibu, Bu. Ratu tidak mau menyusahi Ibu, lagian Ibu juga tidak punya uang untuk menyekolahkan Ratu, jadi lebih baik Ratu membantu Ibu” jawabnya dengan raut wajah yang sedih.
”Kamu memang anak yang berbakti kepada Orangtua ya,Ratu. Semoga suatu hari, kamu bisa melanjutkan sekolah kembali. Gak apa-apa walaupun telat, yang penting kamu bisa menjadi orang yang memiliki cita-cita” kata Ibu Kantin memberikan semangat kepada Ratu.
Ratu menengok kearah Ibu Kantin lalu tersenyum sebagai ucapan teimakasih karena masih ada orang yang peduli akan pendidikannya, walaupun hanya sebatas semangat.
TEET...TEET..TEET
Bel berbunyi sangat keras, tanda untuk waktu istirahat bagi siswa-siswi SD Pantang mundur. Tapi tiba-tiba ketika bel itu berbunyi wajah Ratu berubah jadi bingung sikapnya pun seperti tergesa-gesa.
”Ibu, Ratu pamit pulang dulu ya. Nanti besok Ratu kesini lagi buat ambil uang dagangannya. Assalammualaikum” kata Ratu sembari mencium tangan Ibu Kantin.
”I-iya Ratu, hati-hati ya,Nak.” Jawab Ibu Kantin dengan raut wajah bingung dengan sikap Ratu.
Ratu berlari ke luar gerbang sekolah, namun sesampainya di luar gerbang sekolah Ratu membalikan badan lalu melihat dari jauh anak-anak yang keluar dari kelas dengan raut wajah yang bermacam-macam, ada yang berlari kesana kemari, ada yang tertawa, ada pula yang menangis. Hhuh, Ratu menghela nafas dalam-dalam, dan Ratu tersenyum pada semua anak yang ada di dalam sekolah itu. Andaikan aku itu mereka, aku akan senang sekali memiliki banyak teman, batin Ratu.
Ratu memang tidak memiliki teman yang sebaya, karena Ibu nya melarang jika Ratu berteman dengan siapapun, waktu Ratu hanya untuk membantu Ibunya bekerja, bekerja dan bekerja. Tapi Ratu tidak pernah marah kepada Ibunya, karena Ratu tahu, Ibunya seperti itu karena sayang.
Tak lama kemudian Ratu pun meninggalkan sekolah itu dengan raut wajah yang sedih.

Ratu melihat kearah jarum jam yang ada di warung, Jam setengah 4, tandanya Ibu pasti belum pulang dari Pasar, batin Ratu dengan raut wajah bahagia, dan Ratu pun lari dengan begitu cepat. Dia berlari melewati pertokoan di daerah sukajadi, banyak sekali toko-toko yang megah, tapi hanya satu toko yang Ratu singgahi yaitu Toko Mas Sejati, dari luar kaca  Ratu melihat ada sebuah cincin emas putih yang sangat indah, lebih indah jika cincin itu bisa terpakai di jari manis Ibunya. Ratu melihat jelas harga yang terpampang di cincin itu. Tiga ratus lima puluh ribu, waah mahal banget. Dapat uang darimana aku ?. tanya Ratu dalam hati.
Ratu memiliki sebuah impian, dia ingin memberikan sebuah cincin untuk Ibunya di hari ulang tahun Ibunya besok, tapi untuk mengumpulkan uang sebanyak 350ribu darimana ? dapat uang 50ribu pun Ratu sudah bahagia karena Ibunya bisa masak dengan ikan. Huhhh, Ratu kembali menghela nafasnya sambil menggigit bibir bawahnya. Sedih sekali rasantya tidak bisa membelikan yang spesial untuk Ibunya. Ratu kembali berjalan meninggalkan toko mas tersebut, di sepanjang jalan yang di pikirkan Ratu hanyalah bagaimana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu 1hari.
Tepat setengah lima, dan pada saat sampai di rumah Ratu melihat keadaan rumah yang masih sepi, pintunya pun masih terkunci, dan benar saja tak lama kemudian Ibu pulang dengan keadaan basah kuyup karena di daerah pasar memang hujan lebat. Ratu pun lalu membuka gembok pintunya, dan langsung menuju dapur membuatkan teh manis hangat untuk Ibunya.
”Ini, Bu. Teh manis nya. Ini Handuknya.” Kata Ratu sembari memberikan handuka kepada Ibunya.
”Dagangan kemarin laku berapa ?” tanya Ibu sembari membersihkan diri dengan handuk.
Ratu merogoh uang yang tersimpan dalam celananya, ”Ini bu, dagangan hanya laku lima belas ribu” kata Ratu berbohong.
Ibu kaget tak terkira mendengar jawaban Ratu, lalu melemparkan handuknya, dan mencubit keras lengan kanan Ratu. ”Kamu bilang hanya lima belas ribu ? lalu kemana sisa dagangannya ?” Tanya Ibu sembari tetap mencubit Ratu.
Ratu menahan rasa sakit itu dengan menggigit giginya, ”Hmm..hmmm sisanya itu tadi Ratu makan, Bu.” jawab Ratu.
Ibunya tambah keras mencubit lengan Ratu, ”Bohong kamu !” bentak Ibunya sembari melepaskan cubitan lalu merogoh dengan paksa kantong celana Ratu. Memang benar, ternyata masih ada sepuluh ribu di kantong Ratu. Ibu pun mendorong Ratu hingga Ratu terjatuh.
”Sudah berani ya kamu ! membohongi Ibu !! Dasar anak tidak tahu diri !!” bentak sang Ibu sembari memukul Ratu memakai Sapu.
”Ampun,Bu...ampuuun, Ra.ratu,Ratu hanya....” belum sempat Ratu menjelaskan, sang Ibu sudah mengambil kesimpulan dengan seenaknya.
”Halah ! banyak alasan kamu !! Jadi kamu sudah berani berbohong hahh ! sudah mulai berani menjadi maling ?! Mau jadi apa kamu !!! Dasar anak gak tau diri !!” bentak Ibunya sembari masih memukulkan Pisau ke kaki Ratu.
Ratu pun tidak kuat lagi menahan rasa sakit itu, hingga tanpa Ratu sadari air mata jatuh membasahi pipinya. ”Maafkan Ratu,Bu. Maafkan Ratu...Ratu tidak ada niat untuk mengambil uang Ibu, Ratu hanya....” lagi-lagi Ratu tidak bisa menjelaskan semuanya.
”Halah ! Dasar memang anak gak tau diri ! sudah tau mengambil masih mengelak !!!” bentak sang Ibu sembari menendang tubuh Ratu hingga Ratu tersungkur jatuh.
Tangis Ratu semakin deras, rasa sakit di kakinya yang sudah tidak bisa dia tahan, rasa sakit hatinya karena telah di tuduh mengambil uang hasil penjualan Ibunya. Tak ada kesempatan bagi Ratu untuk menjelaskan. Ratu mencoba untuk beridir dengan teramat pelan, lalu dia berjalan ke kamar mandi dengan tertatih menahan rasa sakit yang ada di kakinya. Ratu mengambil air wudhu, lalu dia shalat dan berdo’a kepada Allah SWT.
Ya Allah ya Tuhanku, hanya kepadaMu hamba berserah diri, hanya kepadaMu hamba memohon, hanya kepadaMu hanya meminta. Ya Allah maafkanlah perbuatanku ya Allah, jika aku salah telah mengambil uang Ibuku, aku hanya ingin membahagiakan Ibuku esok hari ya Allah, aku ingin memberikan sesuatu yang berharga untuk Ibuku. Tak lebih daripada itu, jika aku tidak bisa mewujudkan keinginan Ibuku memiliki sebuah cincin, hamba hanya meminta tolong panjangkanlah umur Ibuku ya Allah, jagalah dia ya Allah, janganlah kau sulitkan dia dalam hal apapun. Ya Allah aku hanya ingin terus melihat senyumnya ya Allah. Ya Allah lindungilah Ibuku ya Allah. Ya Allah hal yang paling membuatku bahagia adalah selamanya bersama Ibuku, selamanya aku bisa melihat Ibuku tersenyum tanpa ada air mata yang jatuh membasahi pipinya. Ya Allah yang Maha Pendengar Kabulkanlah permohonan dan do’a Hamba ya Allah...amin ya Allah”
Ratu membersihkan air matanya, lalu berjalan ke dapur untuk membantu Ibunya yang sedang membuat adonan gorengan.

Pagi ini, Bandung sepertinya akan memiliki cuaca yang sama seperti kemarin, karena dari semalam hujan terus turun membahasi kota Kembang itu. Ratu tidur hanya beralaskan papan, seluruh tubuhnya menggigil dengan keras wajahnya pucat pasi seperti orang yang akan meninggal. Tidak kuat bagi Ratu untuk berjalan, tapi tiba-tiba terdengar dari dapur suara sang Ibu yang berteriak
”RATU bangun RATU ! Cepat sana kerja !” teriak Ibunya sembari memasukan gorengan kedalam wadah.
Ratu menurunkan selimutnya lalu dengan sangat pelan mencoba bangun dari tempat tidur, dengan usahanya akhinya dia bisa bangun dan berdiri walaupun rasa sakit di kepala nya tidak tertahan. Ratu berjalan dengan tertatih dengan sangat pelan, lalu menghampiri Ibunya yang sedang memasukkan wadah kedalam plastik.
Ratu tersenyum melihat wajah Ibunya, Ratu tahu hari ini adalah hari ulang tahun Ibunya, dan Ratu menjulurkan tangan untuk mengucapkannya ”Se...” belum sempat Ratu mnengucapkan kata selamat ulang tahun sang Ibu sudah memotong pembicaraan Ratu.
”Sudah cepat sanah pergi !” Kata Ibu sembari menunjuk kearah pintu.
Ratu hanya mengangguk tanpa kata. Ratu berjalan dengan raut wajah yang sangat sedih, apakah Ibu masih marah padaku ya? Tanya Ratu dalam hati.  Ratu terus berjalan dengan kesedihan yang mendalam, Ratu ingin membahagiakan Ibunya, hanya itu harapan Ratu, tapi dengan cara apa ? Uangpun Ratu tidak punya untuk membelikan hadiah .
Sesampainya di Kantin sekolah, Ratu menaruh dagangannya di atas meja Ibu Kantin. Ibu Kantin yang melihat kedatangan Ratu langsung menyambutnya dengan senyuman. Tak lama Ratu berbincang dengan Ibu Kantin, Ratu langsung meninggalkan sekolah itu tanpa menunggu bel berbunyi.
Ratu melihat kearah jam, sudah jam 4 sebentar lagi setengah lima dan Ibu pasti sudah pulang dari pasar, Ratu berjalan cepat menuju pertokoan kembali. Sampailah Ratu di depan Toko Mas Sejati, Ratu hanya menghela nafas lalu tersenyum kecil, berharap dia bisa membelikan Ibunya cinin mas putih itu, tanpa sengaja ketika Ratu menengok kearah sebrang dia melihat tulisan ”Buat Nama di Cincin Perak Anti Karat Seumur Hidup !!” seseorang yang berjual cincin di pinggir jalan, Ratu pun tersenyum sangat bahagia dan cepat-cepat berjalan kearah pedagang cincin.
”Disini jual cincin, Pak ? Bisa pakai Nama ?” Tanya Ratu sembari tersenyum manis.
”Iya,Neng. Disini bisa bikin nama di cincin, kenapa ? Neng Mau ?” tanya si Bapak sembari membersihkan salah satu cincin.
Ratu mengangguk semangat, ”Iya,Pak. Tapi ini harganya berapa ya, Pak?” Tanya Ratu dengann raut wajah yang takut.
”Untuk yang bermotif itu lima belas ribu,Neng. Kalau yang polos itu harganya lima ribu rupiah saja,Neng“ jawab si Bapak sembari menunjukkan cincinnya kepada Ratu.
Senyuman itu semakin terlihat si wajah Ratu, “Yaudah,Pak. Saya mau bikin yang Polos aja, hmm...namanya Ranian-Ratu” kata Ratu sembari memberikan cincinnya kepada Bapak.
Selagi Bapak itu membuatkan cincin, Ratu membeli sebuah kotak kecil yang tak lupa dia selipak sepucuk surat untuk Ibunya, dan tak lama kemudian cincin pun jadi. Sangat indah walaupun tak seberapa, tapi setidaknya Ratu bisa memberikan hadiah spesial untuk Ibunya. Tak sengaja Ratu melihat jam, jam sudah menunjukkan 4.45, wajah Ratu berubah menjadi takut, dia harus cepat-cepat pulang ke rumah karena takut dimarahi Ibunya. Ratu mengantongkan kotak cincin itu pada kantung celananya. Ratu lari dengan sangat cepat, tapi ditengah perjalan hujan tiba-tiba turun sangat deras, tapi hujan tidak membuat Ratu untuk berhenti berlari, Ratu terus berlari hingga sampailah dia didepan ruma dengan keadaan basah kuyup. Dia melihat lampu rumah yang menyala, tandanya sang Ibu sudah pulang dari tadi.
Ratu mengetuk pintu berkali-kali, namun sayang tidak ada jawaban dari dalam rumah. Ratu menyahut nama Ibu tapi tetap tidak ada balasan apapun, suara lirih Ratu terus terdengar menyahut nama Ibunya. Tapi ketika yang kesekian kalinya Ratu mengetuk, tiba-tiba Ratu meraskan pusing yang tidak tertahan lagi, suara Ratu telah habis untuk memanggil nama Ibunya, dia menguatkan diri berpegangan ke pintu rumahnya, tapi Ratu tidak bisa melawan rasa sakit itu, hingga tak lama kemduian penglihatan Ratu seketika menjadi buram,dan.... BUG ! Ratu jatuh pingsan, dengan keluarnya darah dari hidung Ratu.
Sang Ibu yang sengaja tidak membukakan pintu karena kesal terhadap Ratu yang pulang nya terlalu sore, tiba-tiba dikagetkan dengan suara orang jatuh, tak lama kemudian sang Ibu berjalan kearah pintu, dan wajah nya sangat kaget ketika melihat Ratu jatuh terkapar dengan wajah sangat pucat pasi.
Tuhan memang masih sayang kepada Ratu, tiba-tiba lewatlah dua orang pemuda yang sedang bejalan. Dengan nada lirih, sang Ibu melambaikan tangannya meminta tolong.
”Tolong,Nak. Tolong Ibu” kata Ibu sambil menangis.
Akhirnya karena perasaan iba melihat sang Ibu, dua pemuda itu berlari kearah sang Ibu dan cepat membantu mengangkat tubuh Ratu, karena fikirannya puskesmas tidak jauh dari situ, akhirnya Ratu dibawa ke puskesmas oleh dua pemuda itu.
Ratu langsung ditangani oleh beberapa suster, lalu di bawa ke ruang UGD, saat akan masuk kedalam ruangan, tiba-tiba ada kotak kecil  jatuh dari kantung celana Ratu. Sang Ibu pun mengambil kotak kecil tersebut, lalu membukanya pelan-pelan. Wajahnya sangat terharu ketika melihat sebuah cincin bernama dirinya dan nama Ratu, lalu tidak lama kemudian dia membaca sepucuk surat yang ada di dalam kotak tersebut.
SELAMAT ULANG TAHUN IBUKU :)
Ibuku tersayang termakasih, kau telah membimbing dan membesarkan ku dengan jerih payah mu.Terimakasih, karena hanya kaulah yang mampu ...








FOLLOW :  @marimaraw
 

Template Design By:
SkinCorner